Tuesday 31 March 2015

Hidden Paradise Lombok yang sesungguhnya

Gelap masih mendominasi hati saya pagi tatkala saya mulai take off meninggalkan masa lalu bandara Surabaya, 14 november 2014 yang lalu.  Tepat pukul 05.35 pesawat mulai tinggal landas dan saya mulai berada di atas awan. Sebersit cahaya matahari mulai menghiasi langit pagi itu, pemandangan yang indah saat cakrawala mulai berubah warna menjadi ungu kemudian emas. Cuaca cerah, dan saya tak banyak mengalami turbolensi, tepat pukul 07.40 saya mendarat di Lombok Praya Intl. Sebenarnya perjalanan tak selama itu, hanya saja karena perbedaaan waktu WIB dan WITA yang membuat perjalanan terkesan lama. Saya sudah janjian dengan guide dari Lombok, Pak Khalid nantinya akan membawa saya dan 5 teman berkeliling Lombok. Setelah Pak Khalid datang dengan mobilnya, saya langsung minta diantar sarapan, tentu saja yang khas Mataram. Pak Khalid membawa kami ke warung makan Nasi Balap Puyungan yang berada tak jauh dari bandara. Nasi balap terdiri dari nasi, sambal cabe Lombok yang gila pedasnya seperti sikap kamu, ayam, kemudian sayuran khas Lombok. Ada juga plecing Lombok yang tentu pedas dan khas. Harganya pun wajar, mulai dari 8 ribu – 25 ribu. Untuk minumannya 3 ribu-15 ribu. Pulau yang masuk gugusan Nusa Tenggara ini mempunyai pemandangan, adat, kebudayaan yang tidak aka nada habisnya untuk dibahas. Oya, Lombok panas, emmmmm semenjak kamu bersamanya, hawa tak pernah sepanas ini mas.
Selesai makan saya dan teman teman langsung ingin menuju desa sade, salah satu dusun yang terletak di Desa Rembitan, Lombok Tengah. Tak begitu jauh dari bandara. Dusun ini mempertahankan adat suku Sasak yang merupakan suku asli Lombok. Bangunan bangunan rumah di dusun ini masih traditional, atap dari ijuk, laintainya langsung beralaskan tanah. Ada pemandu wisata lokal disini yang bisa mengajak kita berkeliling dan menceritakan tentang adat mereka yang biasa mengepel dengan kotoran kerbau. Uniknya, di tempat ini sama sekali tidak bau walaupun kotoran kerbau dipakai untuk mengepel, gunanya untuk membuat rumah menjadi hangat dan bebas nyamuk. Setelah berjalan jalan, jangan lupa memberi tips kepada pemandu lokal , jangan lupa pamit, dan jangan kabur begitu saja. Karena saya tahu rasanya ditinggal begitu saja itu menyakitkan, percayalah mas. Selanjutnya kami langsung melanjutkan perjalanan. Dari Lombok tengah, kami menuju Lombok barat untuk menyebrang ke Gili trawangan dan sekitarnya, yaitu Gili Air dan Gili Meno.

Dengan kapal muat 10 – 15 orang, kami menyebrang ke Gili Air dulu,  Ketiga gili ( pulau ) sama sama indah dengan pasir putihnya.  Ada sedikit kecewa di benak saya, di pulau ini saya merasa asing. Sedikit tak nyaman karena 90% pengunjung saat itu adalah bule, ya itu sih saya. Tapi bagi pecinta hingar bingar, anak gaul kekinian, pasti suka disini, sama seperti bali, namun disini lebih freedom. Rata-rata bule, sisanya hanya rombongan saya dan beberapa rombongan lain warga lokal. Keindahan ketiga gili tidak perlu diragukan lagi, karena sudah diakui dunia. Di gili trawangan, pulau yang bisa kita kelilingi dengan naik sepeda ini, dipenuhi dengan resto, tempat penginapan, bar, café, hotel dan resort. Lengkap, semuanya ada disini, kecuali kamu, hiks . Tidak ada kendaraan bermotor dan polisi disini. Setiap sudutnya menawarkan keunikan tersendiri. Dan tentunya, hamparan laut biru dan pasir putih lembut ada di hadapan kita. Puas seharian di gili trawangan dan selesai berburu sunset,, saya dan rombongan kembali ke hotel yang ada di senggigi.

Keesokan harinya saya dan rombongan menuju timur Lombok, ke pantai tangsi yang lebih dikenal dengan pink beach. Perjalanan cukup lama dan jalanan kurang baik, dermaga untuk menyebrang pun kurang bagus dan sepi. Dan menurut pemandu kapal, hari itu hanya rombongan kami yang kesana. Ada 3 pantai yang akankami kunjungi. Menurut Pak Khalid, kami akan dibawa ke pink beach yang biasa dulu, baru kemudian yang bagus, terakhir ke pink beach yang sangat bagus. Tiba di pantai yang pertama, kapal tidak bisa bersandar di dekat pantai, jadi kami harus turun dulu masuk laut, tingginya sekitar sepinggang untuk berjalan menuju pantainya. Ombak cukup besar, jadi kami harus sedikit terhanyut, dan membiarkan diri kami terhempas (seperti kisah cinta) hiks, namun akhirnya sampai juga di pantai berpasir pink ini. Ini yang kata Pak Khalid pantai pink beach yang biasa??? Whattt??? Ini bagus sekali, tapi dia bilang biasa saja, lantas yang terakhir nanti seperti apa? Setelah foto foto sebentar, kami segera kembali ke kapal karena disitu sangat sepi, hamparan pantainya juga tidak luas. 


pink beach 1
Kami melanjutkan ke pink beach kedua, hanya 10 menit dari lokasi pertama, hampir sama seperti yang pertama, bedanya disini lebih luas dan tidak segersang yang pertama karena masih ada pepohonan di atas bukitnya. Tidak lama juga kami disitu karena sudah penasaran dengan tempat ketiga. Sampai di pink beach yang ketiga, kapal juga tidak dapat bersandar di pantai karena ada karangnya. Kali ini lebih dalam, namun ombaknya tidak besar, jadi saya berenang menuju tepi. Sesampainya di pantai, saya terdiam sejenak. Damn, ini tempat ga masuk akal. Ini pantai terindah yang pernah saya datangi. Di hamparan pantai yang tidak begitu luas itu terdapat dua bukit yang tidak tinggi, di celah antara bukit itu airnya berwarna tosca, kemudian dibalik bukit , menurut peta saya adalah  selat yang berbatasan langsung dengan sumba, dan ketika air laut dari samudra masuk terhempas melalui celah antara bukit, luar biasa indahnya. Perpaduan warna biru tua ke biru muda bercampur dengan tosca itu. Ah!
pink beach

pink beach lombok

pink beach lombok 

Kami naik ke bukit disana ada seekor monyet penghuni pink beach, hati hati karena monyetnya galak dan liar. Dari tebing saya memandang jauh ke hamparan laut. Dari warnanya menandakan kedalaman tempat ini. Ini tempat bunuh diri paling indah pikir saya. Hahaha. Dan untung saya orang yang bakoh, sehingga tidak pernah tebersit keinginan untuk bunuh diri.

Lelah setelah perjalanan jauh terbayar sudah. Dan, saya resmi jatuh cinta pada kamu  surga tersembunyi ini. Pink beach, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Anyway, pantai aja aku cintai, apalagi aahhhsudahlah. 


4 comments:

  1. luar biasa... keren...

    ditunggu kunjungan baliknya di :
    http://www.loopdreamer.wordpress.com
    http://www.puisipemimpi.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. udh ke tanjung bloam blm? sbelum pantai pink, jauh lebih indah :)

    Paket Wisata Lombok

    ReplyDelete
  3. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete