Sunday 28 December 2014

HAKUNA MATATA


Melukis dengan jarum dan tinta, untuk berbagi cerita

Tattoo ke tiga yang saya buat adalah tulisan hakuna matata di pinggang depan kanan.
Selalu ada kisah atau cerita di setiap tatto yang saya sematkan di badan saya.
Anyway, ngomong2 soal tattoo, apasih pandangan kalian terhadap orang yg punya tattoo di tubuhnya?
Menelisik sejarah tattoo, at
au rajah,
Keberadaan merajah tubuh sudah dilakukan sejak 3000 SM. Tattoo ditemukan pertama kali di Mesir, pada sebuah mumi. Dari situlah tattoo kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian dan Polinesia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku dunia, salah satunya suku Dayak di Kalimantan.
Tattoo dibuat sebagai suatu symbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggan tersendiri bagi si empunya dan symbol keberanian dari si pemilik tattoo. Tattoo dipercaya juga sebagai symbol keberuntungan, status social, kecantikan, kedewasaan dan harga diri.
Tapi sekarang, semua bisa bikin.
Kalo pandangan saya pribadi sih, ngga ada yg salah dengan tattoo. Sejauh ini saya masih memandang tattoo sebagai karya seni. Ada moment atau cerita tentang sesuatu, dan saya pikir saya suka melihatnya, ya jadi saya bikin aja di badan. Se simple itu. Saya suka liatnya, ya saya bikin.
Tanpa bermaksud sebagai simbol status sosial, harga diri, atau kebebasan, hahahha saya tidak serumit itu.
Balik lagi ke hakuna matata.
Film pertama kali yg membuat saya menangis adalah The Lion King.
Saat itu umur saya 4 tahun.

Saya ingat betul bagaimana saya menangis saat Mufasa ( Raja Hutan ) meninggal saat menyelamatkan Simba ( anaknya)  ketika akan dibunuh Scar ( adik Mufasa) yang iri dengan tahta yang nantinya akan jatuh pada Simba.
Sejak itu saya selalu mengikuti serial film itu, sampai The Lion King 2, yang menceritakan  tentang anak Simba yang bernama Kiara.  Simba mengajarkan “Kita Adalah Satu”( We Are One) . Awalnya Kiara tidak mengerti tengtang hal itu, Ketika sudah dewasa Kiara akan mengerti dan belajar berburu sebagai seekor singa.
Saat usia 13 tahun, saya menonton sekuel ke3 nya, Yaitu The Lion King 1 ½ .





Kalau menurut saya, film ini hanya tambahan saja sih tentang kisah Simba sebagai raja. Karena bukan lanjutan dari The Lion King 1 dan The Lion King 2, hanya menceritakan sahabat Simba , Timon dan Pumba yang sangat kocak. Tentang darimana mereka berasal, bagaimana  mereka bertemu dan bagaimana mereka membantu Simba dalam merebut kembali tahtanya sebagai Raja. Dengan slogan mereka hakuna matata yang artinya no worry
Dan sampai saat sekarang berumur 23 tahun,





Saya masih ingat kata kata yang nyatanya bahasa swahili itu
Apapun masalah yg ada di depan mata,
Hakuna matata !
No worries,  jangan khawatir, pasti akan ada jalan keluarnya :)



Wednesday 17 December 2014

untuk para perempuan di luar sana ...

the best revenge is moving on and getting over it  , balas dendam terbaik adalah move on dan mendapatkan lebih dari itu.
Cintai diri sendiri kalian dulu,
Hargai diri kalian,
Perbaiki diri sendiri, naikan kualitas diri, hingga nantinya kamu pantas mendapat orang yang baik. 
Buatlah orang lain tertarik dengan kemandirian, semangat, dan cita cita yang kamu kejar.
Bukan malah merengek dan mengemis minta dicintai.
Be strong, Be brave,
Kalaupun terkadang merasakan lelah dan jenuh dengan hidup,  itu adalah hal yang wajar, suatu kenyataan yang mau tak mau harus dihadapi.
Seringkali semuanya hanya soal waktu. 
Namun, setiap "kebetulan"yang terjadi di hidup kita, Tuhan punya maksud dibalik semua itu.
Perasaan galau, perjumpaan dengan orang - orang tertentu, semua sudah diatur Tuhan.
Karena setiap orang yang pernah masuk di hidup kita, adalah takdir.
Persahabatan, cinta, orang-orang tertentu, rasa sayang, rasa benci, masing masing mempunyai waktunya.
Kapan mereka datang, kapan mereka pergi,
Dan kapan mereka harus menetap, atau abadi.
Semua punya porsinya sendiri sendiri untuk mengajari kita sesuatu.
Yang membuat kita semakin mendekat ke arah yang lebih baik, dan kedewasaaan.
Yang bisa kita lakukan, adalah harus belajar melatih hati agar siap.
Siap menghadapi semua pelajaran ini.
Yakinlah ada sesuatu yang menanti, selepas hal hal berat. 


Monday 8 December 2014

KARIMUNJAWA PART 3



Menjelajah Surga Karimunjawa

Pernahkan mengulang travelling ke tempat yang sama? Saya pernah, namun harus melakukan sesuatu yang beda, atau mengeksplor tempat yang baru. Seperti yang saya lakukan bulan Mei 2014 saya diajak sahabat saya, Yeye ke Karimunjawa. Sebelumnya, tahun 2008 dan 2010 saya sudah pernah ke Karimunjawa. Walaupun sudah 2 kali pergi kesana sebelumnya, namun perjalanan kali ini tetap berkesan dan mengasyikan!
Perjalanan saya dimulai dari Kota Solo, pukul 5 pagi menggunakan travel. Sampai di Jepara, kami harus bersabar karena sedang ada perbaikan jalan, maka macet dan membuat saya lama di perjalanan. Normal perjalanan yang sekitar 5 jam ke dermaga jepara, harus saya tempuh sampai 7,5 jam ditambah istirahat makan 30 menitan. Sampai di dermaga kota Jepara pukul 13.00, langsung saya lanjutkan dengan makan siang sambil menunggu keberangkatan kapal pukul 14.00. dengan harga tiket kapal ekspress bahari Rp.110.000, 2 jam perjalanan saja saya sudah sampai di Pulau Karimunjawa.
Tidak banyak yang berbeda dengan Karimunjawa setelah beberapa tahun tidak kesana. Masyarakatnya masih ramah, dan disana akan banyak dijumpai kendaraan yang terparkir bersama kunci motor yang masih terpasang. “Wah coba kalau kendaraan lengkap dengan kuncinya ini terjadi di Kota-kota lain, mungkin sudah lenyap digasak oran”. Gumam saya dalam hati. Ada beberapa perbedaan disini, sekarang jauh lebih ramai wisatawan daripada 6 tahun yang lalu.
Sekitar pukul setengah 5 saya sampai di homestay. Ini yang saya sukai dari Karimunjawa. Homestay disini murah-murah. Mulai dari 50.000 per orang pun ada untuk tariff per malamnya. Kalau ingin hotel ber AC juga ada, dengan harga 250.000-belasan juta per malam. Listrik di Karimunjawa hanya menyala dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi, jadi sambil menunggu listrik menyala, saya menyempatkan jalan-jalan ke Bukit. Dari homestay saya harus berjalan kurang lebih 30 menit, namun sesampainya di bukit, saya kelelahan terbayar dengan pemandangan landscape indah di hadapan saya. Matahari yang dinanti akhirnya terbenam dengan semburat warna keemasannya. 
Sepulang dari bukit, saya mampir ke alun-alun kota karimunjawa untuk menikmati makan malam seafood yang super enak dan murah. Satu porsi cumi asam manis yang saya pesan hanya seharga 15 ribu rupiah, itupun porsinya sangat banyak. Masih banyak makanan laut segar lainnya seperti lobster, udang, ikan dan lain-lain.
Hari kedua di Karimunjawa, saya siap mengeksplor pulau-pulau sekitar Karimunjawa yang belum saya datangi sebelumnya. Dengan menyewa kapal+sopir+solar sekitar 450-600 ribu perhari dengan kapasitas 10 orang, jadi jangan sungkan mengajak orang lain untuk ikut trip biar patungan biaya sewa kapal semakin murah.









Pulau pertama yang saya kunjungi adalah Pulau Kecil. Di Pulau yang milik PT. Raja Besi ini, terdapat banyak bangunan mirip pendopo dan cottage yang bisa di gunakan untuk tempat istirahat. Begitu kapal tersandar di dermaga kayu, langsung saja dengan berbekal roti, saya masuk ke dalam air dan ikan-ikan pun mendekat. Berbagai ikan cantik langsung dating pada saya memakan roti yang saya berikan. 
 
Selesai snorkling di pulau kecil, saya melanjutkan ke Pulau Tengah yang berada tak jauh dari Pulau Kecil. Pulau tengah merupakan tujuan wajib jika dating ke Karimunjawa. Pulaunya sangat indah dan sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan ada toiletnya. Terdapat 2 spot snorkling di Pulau ini. Keadaan lautnya yang sejuk karena banyak pepohonan dan cottage menjadikan para wisatawan senang sekali berendam dan bermain pasir di pantainya
 
Selanjutnya saya melanjutkan perjalanan ke Pulau Menjangan Kecil. Pulau Menjangan Kecil adalah salah satu spot snorkeling yang cukup populer di Karimunjawa. Perairannya tenang dengan air yang jernih dan hangat khas laut daerah tropis. Spot snorkeling terletak cukup jauh dari garis pantai. Disini kembali saya melihat pemandangan indah di bawah laut.
Puas snorkling, saya melanjutkan kembali pulang ke Pulau Utama Karimunjawa. Ada beberapa pulau yang tidak saya kunjungi karena sebelumnya sudah pernah kesana. Pulau Gosong yang hanya mempunyai luas 5x8 m , penangkaran hiu, pulau Cemara Besar, Tanjung Gelam, dan beberapa pulau lain.
 
Hari kedua saya, saya menyewa motor dan berkeliling pulau Utama Karimunjawa. Hal yang tidak bisa kita dapat jika pergi dengan travel agent. Saya mengunjungi air terjun,  hutan bakau, dan danau yang terletak di dekat bandara.
Semua sudut Karimunjawa mempunyai pesona dan keindahannya sendiri. Sehingga tidak ada penyesalan sedikitpun dating ke Pulau ini lebih dari satu kali.


Ke Dieng, Aku Akan Kembali



Jika anda ingin berpetualang dan menakhlukan sunrise di salah satu puncak terbaik dengan bayar murah, harusnya anda pernah terpaksa merasakan pantat tepos dan tidak mandi berhari hari. Hehehe. Seperti pengalaman saya bulan Juni kemarin ke Dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Petualangan saya dimulai dari Solo, berbekal bakat sebagai daydreamer, ilmu dari google, hobi ngiler tiap liat liputan travelling dan baca artikel wisata, saya dan seorang teman putuskan untuk mengeksplor Dataran tinggi Dieng. Dengan modal pas-pasan karena 2 minggu sebelumnya saya baru pulang dari travelling ke karimunjawa, maka saya putuskan perjalanan ke Dieng kali ini harus super duper irit, dan saya memilih transportasi motor untuk kesana. 141 km bukan jarak yang jauh banget sih menurut perkiraan saya. Berbekal google map, saya berangkat dari Solo jam 9 pagi dengan rute Solo-Jogja-Magelang-Temanggung-Wonosobo-Dieng.
                Pukul 11 saya istirahat di  salah satu market Jogja karena pantat saya panas dan badan super pegal. Sekejap saya mampir dan ngobrol-ngobrol dengan orang sekitar dan ...... Ya! Tampaknya saya 2 kali salah memilih jalur yang dekat. Yang pertama harusnya kalau dari solo, lebih dekat lewat Salatiga-Ambarawa, bukan lewat Jogja. Dan yang kedua, jika sudah terlanjur akan lewat Jogja, harusnya begitu akan masuk Kota Jogja, saya masuk Ringroad, bukan malah masuk ke kota dan muter2. Setelah cukup beristirahat dan menyesali kesalahan itu, saya melanjutkan perjalanan. Setelah berkali kali berhenti istirahat karena badan pegal dan tersesat karena googlemap yang tidak didukung sinyal bagus, akhirnya saya sampai di kawasan Dieng pukul 5 sore.
                 Dieng merupakan kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Berada di barat kompleks gunung sindoro dan sumbing, membuat  Dieng memiliki landscape alam yang mempesona. Tujuan pertama saya naik ke puncak sikunir yang merupakan salah satu spot terbaik menikmati sunrise di Indonesia. Dari kompleks candi, saya berkendara 30 menit atau sekitar 7km ke Desa Sembungan. Desa sembungan merupakan Desa tertinggi di Pulau Jawa dan suhunya bisa mencapai -10°C di bulan tertentu.
                Dari parkiran di bawah kaki bukit sikunir, saya lanjutkan mendaki sikunir setelah beberapa jam beristirahat dan makan di warung. Sampai di puncak, saya dan teman mendirikan tenda dan beristirahat. Esok harinya, saya lanjutkan perjalanan mendaki ke puncak. Sampai di ketinggian 2260 mdpl, saya bersiap menanti sunrise. Dan setelah lama menunggu, matahari yang dinanti akhirnya mulai muncul di atas cakrawala. Langit di sekitarnya berubah warna menjadi biru nila. Bentangan dataran tinggi Dieng mulai menampakan pesona keindahannya. Dan arak-arakan awan putih bersepuh cahaya keemasan menambah keindahan pemandangan pagi itu. Dan pantat panas serta badan pegal selama perjalanan ke sikunir, terbayar lunas sekarang.
                Setelah puas menikmati sunrise, saya kembali turun, tanpa mandi saya makan di warung bawah kaki  bukit. Mencoba mie ongklok makanan khas sana. Kemudian perjalanan saya lanjutkan turun ke bawah ke telaga Dieng. Berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi bukit-bukit hijau yang tinggi, Telangga Dieng menyajikan pesona keindahan yang memikat kita. Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan segar membuat suasana Dieng membuat kita nyaman dan betah. 


                Di objek wisata telaga Dieng ini, kita akan disuguhi pemandangan telaga warna yang pertama. Nama telaga warna diberikan karena fenomena perubahana warna yang sering terjadi di telaga ini. Terkadang berwarna hijau, toska, kuning atau berwarna seperti pelangi. Hal tersebut terjadi karena telaga mengandung sulphur yang tinggi, sehingga pengaruh kedalaman telaga mempengaruhi warna, serta sinar matahari yang kena air membuat air berwarna warni seperti pelangi. Waktu yang paling tepat untuk dating mengelilingi telaga adalah pagi sampai siang hari. Telaga kedua yang berada di dekat telaga warna adalah telaga Pengilon ( atau dalam bahasa jawa berarti cermin). Keunikan Telaga Pengilon adalah bukit dan pepohonan yang berada di tepi telaga dapat terpantul ke telaga. Setelah berkeliling menyusuri tepi telaga, jangan lupa untuk naik ke atas bukit dan mengabadikan keindahan telaga dari atas bukit.



                Lelah menikmati keindahan Dieng, saya akhirnya pulang dengan sejuta cerita dan pengalaman seru. Namun tidak lupa saya membeli oleh-oleh favorit khas Dieng. Manisan Carica yang dijual mulai harga 5000 per cup.  Namun masih banyak kawah , bukit dan gunung sekiter Dieng yang belum saya eksplor. Jadi, pasti saya akan menyediakan waktu saya nanti untuk kembali Ke Dieng.