Monday 8 December 2014

Ke Dieng, Aku Akan Kembali



Jika anda ingin berpetualang dan menakhlukan sunrise di salah satu puncak terbaik dengan bayar murah, harusnya anda pernah terpaksa merasakan pantat tepos dan tidak mandi berhari hari. Hehehe. Seperti pengalaman saya bulan Juni kemarin ke Dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Petualangan saya dimulai dari Solo, berbekal bakat sebagai daydreamer, ilmu dari google, hobi ngiler tiap liat liputan travelling dan baca artikel wisata, saya dan seorang teman putuskan untuk mengeksplor Dataran tinggi Dieng. Dengan modal pas-pasan karena 2 minggu sebelumnya saya baru pulang dari travelling ke karimunjawa, maka saya putuskan perjalanan ke Dieng kali ini harus super duper irit, dan saya memilih transportasi motor untuk kesana. 141 km bukan jarak yang jauh banget sih menurut perkiraan saya. Berbekal google map, saya berangkat dari Solo jam 9 pagi dengan rute Solo-Jogja-Magelang-Temanggung-Wonosobo-Dieng.
                Pukul 11 saya istirahat di  salah satu market Jogja karena pantat saya panas dan badan super pegal. Sekejap saya mampir dan ngobrol-ngobrol dengan orang sekitar dan ...... Ya! Tampaknya saya 2 kali salah memilih jalur yang dekat. Yang pertama harusnya kalau dari solo, lebih dekat lewat Salatiga-Ambarawa, bukan lewat Jogja. Dan yang kedua, jika sudah terlanjur akan lewat Jogja, harusnya begitu akan masuk Kota Jogja, saya masuk Ringroad, bukan malah masuk ke kota dan muter2. Setelah cukup beristirahat dan menyesali kesalahan itu, saya melanjutkan perjalanan. Setelah berkali kali berhenti istirahat karena badan pegal dan tersesat karena googlemap yang tidak didukung sinyal bagus, akhirnya saya sampai di kawasan Dieng pukul 5 sore.
                 Dieng merupakan kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Berada di barat kompleks gunung sindoro dan sumbing, membuat  Dieng memiliki landscape alam yang mempesona. Tujuan pertama saya naik ke puncak sikunir yang merupakan salah satu spot terbaik menikmati sunrise di Indonesia. Dari kompleks candi, saya berkendara 30 menit atau sekitar 7km ke Desa Sembungan. Desa sembungan merupakan Desa tertinggi di Pulau Jawa dan suhunya bisa mencapai -10°C di bulan tertentu.
                Dari parkiran di bawah kaki bukit sikunir, saya lanjutkan mendaki sikunir setelah beberapa jam beristirahat dan makan di warung. Sampai di puncak, saya dan teman mendirikan tenda dan beristirahat. Esok harinya, saya lanjutkan perjalanan mendaki ke puncak. Sampai di ketinggian 2260 mdpl, saya bersiap menanti sunrise. Dan setelah lama menunggu, matahari yang dinanti akhirnya mulai muncul di atas cakrawala. Langit di sekitarnya berubah warna menjadi biru nila. Bentangan dataran tinggi Dieng mulai menampakan pesona keindahannya. Dan arak-arakan awan putih bersepuh cahaya keemasan menambah keindahan pemandangan pagi itu. Dan pantat panas serta badan pegal selama perjalanan ke sikunir, terbayar lunas sekarang.
                Setelah puas menikmati sunrise, saya kembali turun, tanpa mandi saya makan di warung bawah kaki  bukit. Mencoba mie ongklok makanan khas sana. Kemudian perjalanan saya lanjutkan turun ke bawah ke telaga Dieng. Berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi bukit-bukit hijau yang tinggi, Telangga Dieng menyajikan pesona keindahan yang memikat kita. Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan segar membuat suasana Dieng membuat kita nyaman dan betah. 


                Di objek wisata telaga Dieng ini, kita akan disuguhi pemandangan telaga warna yang pertama. Nama telaga warna diberikan karena fenomena perubahana warna yang sering terjadi di telaga ini. Terkadang berwarna hijau, toska, kuning atau berwarna seperti pelangi. Hal tersebut terjadi karena telaga mengandung sulphur yang tinggi, sehingga pengaruh kedalaman telaga mempengaruhi warna, serta sinar matahari yang kena air membuat air berwarna warni seperti pelangi. Waktu yang paling tepat untuk dating mengelilingi telaga adalah pagi sampai siang hari. Telaga kedua yang berada di dekat telaga warna adalah telaga Pengilon ( atau dalam bahasa jawa berarti cermin). Keunikan Telaga Pengilon adalah bukit dan pepohonan yang berada di tepi telaga dapat terpantul ke telaga. Setelah berkeliling menyusuri tepi telaga, jangan lupa untuk naik ke atas bukit dan mengabadikan keindahan telaga dari atas bukit.



                Lelah menikmati keindahan Dieng, saya akhirnya pulang dengan sejuta cerita dan pengalaman seru. Namun tidak lupa saya membeli oleh-oleh favorit khas Dieng. Manisan Carica yang dijual mulai harga 5000 per cup.  Namun masih banyak kawah , bukit dan gunung sekiter Dieng yang belum saya eksplor. Jadi, pasti saya akan menyediakan waktu saya nanti untuk kembali Ke Dieng.

1 comment:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete