Hari
Ibu, Bukan Melulu Soal Ceremonial
Nampaknya sudah menjadi
tradisi di Indonesia, setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.
Hari ibu sendiri dikenal
sebagai hari peringatan atau perayaan terhadap peran
seorang ibu dalam lingkup keluarga, maupun lingkup sosial. Hari Ibu atau Mother Day’s tidak hanya
diperingati di Indonesia, melainkan seluruh penjuru dunia juga memberikan
penghargaan kepada ibu dengan merayakannya. Di beberapa negara Eropa dan Timur
Tengah, International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret. Sedangkan
di Amerika dan beberapa negara lain, hari Ibu diperingati pada hari Minggu, di
pekan kedua pada bulan Mei.
Mother Day’s yang
diperingati di belahan dunia lain ini dirayakan dengan pembebasan pekerjaan
rumah tangga Ibu dan digantikan oleh suami dan anak-anaknya. Hal tersebut
semata-mata sebagai perwujudan tanda terimakasih dan cinta atas jasa seorang
Ibu. Tak jarang pula pemberian hadiah kecil untuk Ibu juga kerap dilakukan.
Seperti pemberian bunga, bingkai foto, perhiasan, liontin dan kado kecil lain.
Di Indonesia sendiri, dalam
lingkungan sosial, perayaan Hari Ibu selalu terlihat dan terdengar dengan
berbagai banyak kegiatan. Maraknya perayaan melalui acara-acara dapat dilihat
dalam media visual seperti televisi, radio, dan iklan – iklan di media cetak
maupun elektronik. Semua hal yang disajikan berkaitan dengan “ibu” dilaksanakan
dalam sehari itu. Mulai dari ucapan Selamat Hari Ibu, sampai beberapa acara
bertema Ibu dengan penggunaan gaun Nasional atau kebaya. Seluruh penjuru negri
pun menjadi demam “ibu” dalam seharian itu.
Sedangkan dalam lingkup
keluarga, Hari Ibu umumnya dirayakan sama dengan perayaan di luar negri. Pembebasan
tugas dan kewajiban Rumah Tangga Ibu. Seperti memasak, membersihkan rumah,
mencuci dan pekerjaan rumah tangga lain.
Pemberian hadiah dan pemberlakuan libur sehari bagi para Ibu untuk melakukan
pekerjaan rumah tangga, nyatanya hanya jadi ritual simbolik yang miskin makna.
Ketidak pahaman masyarakat
terhadap makna dibalik Hari Ibu tersebut menciptakan paradigma bahwa pada 22
Desember adalah Perayaan Nasional yang wajib dirayakan dengan ritual yang sama
dengan Mother Day’s di luar negri. Padahal kedua hal tersebut adalah berbeda.
Mother Day’s sendiri adalah perayaan dan penghargaan yang diberikan kepada Ibu
atas jasa-jasanya. Sedangkan Hari Ibu sendiri, lebih dari itu, memiliki nilai
historis yang sarat budaya dan filosofi.
Sejarah Hari Ibu adalah
diawali dengan bertemunya para pejuang wanita dalam Kongres Perempuan
Indonesia, yang kini dikenal dengan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Kongres yang pertama tersebut diadakan di
Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dilangsukan pada tanggal 22 Desember 1928. Kongres ini menyerukan tentang pentingnya
perbaikan akses perempuan terhadap pendidikan, penyediaan informasi yang lebih
baik pada saat perkawinan dan perceraian tentang hak-hak perempuan. Dimana saat
itu keberadaan perempuan di Indonesia masih dipandang sebelah mata.
Selanjutnya
diadakan Kongres Perempuan Indonesia yang ke-II pada tahun 1935 di Jakarta,
dan Kongres Perempuan yang ke-III pada tahun 1938
di Bandung. Tujuan kongres ini untuk
mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan perempuan Indonesia dan
menggabungkan organisasi-organisasi perempuan Indonesia dalam suatu badan
federasi yang demokratis tanpa memandang latar belakang agama, politik, dan
kedudukan sosial dalam masyarakat.
Adapun
penetapan Hari Ibu sendiri diputuskan pada Kongres Perempuan Indonesia yang
ke-III ini dan disyahkan oleh Presiden Soekarno melalui Keppres No. 316 tahun
1959 pada 16 Desember 1959. Maka sejak saat itu, Hari Ibu
diperingati sebagai Perayaan Naional (bukan hari libur) hingga sekarang.
Menilik dari hal itu, maka Hari Ibu harus
dimaknai secara lebih. Bukan hanya sekedar perayaan untuk menghargai jasa Ibu,
tapi lebih dari itu peringatan ini harus diartikan sebagai bentuk kemajuan
perempuan, sesuai dengan harkat dan martabatnya yang telah diakui. Peran Ibu
yang sangat luar biasa ini sudah selayaknya kita nilai lebih. Karena tanpa
adanya Ibu, tidak akan ada bangsa dan masyarakat yang maju.
Maka
di Hari Ibu yang berharga ini, mari kita menghormati dan mencintai Ibu dengan lebih. Kita maknai hal ini bukan hanya
sekedar perayaan tahunan, melainkan kita ekspresikan dengan kasih dan rasa
syukur. Dan kita junjung tinggi harkat dan martabat wanita, sebagai arti luas
dari “ibu” itu sendiri. Sesuai dengan sejarah Hari Ibu yang memiliki nilai
filosofi dan budaya tinggi. Cinta untuk Ibu
di seluruh dunia. Selamat Hari Ibu!
selamat hari ibu...
ReplyDeleteQQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
ReplyDelete-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE