Saturday 24 December 2011

NATAL BUKANLAH TANGGAL KELAHIRAN JESUS !


  Selamat Natal......         圣诞快乐...........
Marry Christmas......     메리 크리스마스 ~......
Feliz Navidad......              ハッピークリスマス.......
noël heureux ......           Buon Natale
 ευτυχισμένα Χριστούγεννα........

Giáng sinh hạnh phúc...        mutlu noel.....  masaya Pasko.....



 
Selama 20 tahun ini saya mengira bahwa perayaan natal yang selama ini diperingati setiap tanggal 25 Desember merupakan tanggal dimana Yesus dilahirkan. Namun paradigma saya berubah setelah mengikuti misa natal semalam. Dalam kotbahnya romo menerangkan tentang sejarah natal yang ternyata bukan merupakan tanggal tepat Yesus dilahirkan. Dalam hati saya tertawa karena sejak pagi tadi saya memasang status bbm “Selamat Ulang Tahun Tuhan”. Nah kalo tangal 25 Desember bukan tanggal kelahiran Yesus, berarti ini bukan ulang tahun Tuhan donk?  Sepulang dari gereja saya mencari-cari buku di kamar ibu dan menemukannya. Akhirnya saya mengerti tentang sejarah natal yang sebenarnya.   
“ Tidak ada yang tahu secara tepat tanggal Jesus dilahirkan. Saat itu tentu saja tidak ada akte kelahiran atau dokumen.” Serentak seluruh umat Matahari. Dan sebelum tahun 300an itu gereja hanya merayakan paskah. dalam gereja tertawa mendengar homili Romo tersebut yang saya lupa namanya. Hehehe.  Romo juga menjelaskan bahwa perayaan natal tidak diadakan sejak gereja didirikan. Perayaan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa













 
 Dan dari buku yang saya baca pun dijelaskan secara mendetail tentang sejarah Natal. 
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme. 
Pada masa awal kekristenan, bangsa Romawi yang masih menganut kepercayaan pagan merayakan Saturnalia untuk menyembah dewa Saturnus (dewa panen) dan Mithras (dewa terang/sinar), suatu bentuk dari penyembahan matahari yang berasal dari Syria seabad sebelumnya. Perayaan Saturnalia ini diadakan tepat setelah winter solstice, hari pertama musim dingin (winter), juga merupakan siang hari terpendek dan malam hari terpanjang sepanjang tahun. Solstice berarti “sun standing still”, matahari tetap berdiri, untuk menyatakan bahwa musim dingin tidaklah selamanya, hidup terus berlangsung, suatu undangan untuk tetap dalam semangat yang baik.
Orang-orang Kristen pada masa itu menyamarkan perayaan winter solstice. Pada saat orang-orang Romawi dengan meriah merayakan Saturnalia, maka orang-orang Kristen berkumpul bersama di dalam sebuah rumah bersekutu dan mengadakan kebaktian untuk merayakan kelahiran Yesus.
Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.

Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama panganisme politheisme nenek moyang.





 
Nah, menurut Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:
"Christmas…It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth…" (The "Communion," which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) "…A feast was established in memory of this event (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth existed."

Yang intinya Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."


Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.





 
Menurut saya memperingati hari kelahiran Jesus memang diperlukan. Sebuah tanggal hanyalah sebagai symbol saja. Lebih dari itu yang terpenting bukan bagaimana merayakannya. Dengan pesta, hura-hura atau segala sesuatu yang baru. Melainkan bagaimana cara kita memaknai tentang kelahiran Jesus tersebut. 

  












5 comments:

  1. so.. selama 20 tahun ga pernah ke gereja atau ke gereja tp ga dengerin khotbahnya? hahha

    ReplyDelete
  2. lalu apa masalahnya ?

    ReplyDelete
  3. kalau Natal atau kelahiran yesus kristus bukan tanggal 25 desember.. lalu kenapa ???, apa masalah nya .? apa ada tanggal lain ?
    apa jadi dosa, atau merugikan orang kalau natal diperingati tanggal 25 desember?? hahaha goblok amat anda.. kayak islam saja yang selalu mempermasalahkan hal yang bukan merupakan masalah bagi Tuhan atau manusia.
    Kalau anda tau ada tanggal yang lain mengenai natal/kelahiran Yesus, baru pantas ngomong tanggal 25 desember bukan hari kelahiran Yesus…. Ada tanggal lain nggak ?
    Kalau pun asal mulanya tanggal 25 desember itu adalah tanggal pemujaan dewa.
    Terus kenapa ? kalau hari kelahiran yesus juga ditetapkan tanggal segitu ? toh yang diperingati hari kelahiran yesusnya, bukan pemujaan dewa dewa nya ! hahaha... mempersulit pemikiran keyakinan untuk hal tidak penting...

    ReplyDelete
  4. hehehe komentar anda seperti ababil ya... hehehe mbok ya dibaca dulu secara seksama apa isi tulisan saya. apa ada disitu tersirat saya mengatakan itu dosa? merugikan orang???? hati2 ya dalam berkomentar, karena itu menandakan IQ anda juga lho.. terimakasih......

    ReplyDelete
    Replies
    1. jadi nggak ada masalah kan ??, maka jangan mengisi pemikiran orang lain dengan segala macam hal yang nggak ada guna, nggak usah nulis berita yang mempengaruhi pemikiran orang.
      cari cari polemik doang namanya.. supaya diketawain umat agama lain ya !? !!

      Delete