Selamat Natal...... 圣诞快乐...........
Marry Christmas...... 메리 크리스마스 ~......
Feliz Navidad...... ハッピークリスマス.......
noël heureux ...... Buon Natale
ευτυχισμένα Χριστούγεννα........Giáng sinh hạnh phúc... mutlu noel..... masaya Pasko.....
Selama
20 tahun ini saya mengira bahwa perayaan natal yang selama ini diperingati
setiap tanggal 25 Desember merupakan tanggal dimana Yesus dilahirkan. Namun
paradigma saya berubah setelah mengikuti misa natal semalam. Dalam kotbahnya
romo menerangkan tentang sejarah natal yang ternyata bukan merupakan tanggal
tepat Yesus dilahirkan. Dalam hati saya tertawa karena sejak pagi tadi saya
memasang status bbm “Selamat Ulang Tahun Tuhan”. Nah kalo tangal 25 Desember
bukan tanggal kelahiran Yesus, berarti ini bukan ulang tahun Tuhan donk?
Sepulang dari gereja saya mencari-cari buku di kamar ibu dan
menemukannya. Akhirnya saya mengerti tentang sejarah natal yang sebenarnya.
“
Tidak ada yang tahu secara tepat tanggal Jesus dilahirkan. Saat itu tentu saja
tidak ada akte kelahiran atau dokumen.” Serentak seluruh umat Matahari. Dan
sebelum tahun 300an itu gereja hanya merayakan paskah. dalam gereja tertawa mendengar
homili Romo tersebut yang saya lupa namanya. Hehehe. Romo juga
menjelaskan bahwa perayaan natal tidak diadakan sejak gereja didirikan. Perayaan Natal
baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal
25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa
Dan dari buku yang saya baca pun dijelaskan secara mendetail
tentang sejarah Natal.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik
pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat
penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia
masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.
Pada
masa awal kekristenan, bangsa Romawi yang masih menganut kepercayaan pagan
merayakan Saturnalia untuk menyembah dewa Saturnus (dewa panen) dan Mithras
(dewa terang/sinar), suatu bentuk dari penyembahan matahari yang berasal dari
Syria seabad sebelumnya. Perayaan Saturnalia ini diadakan tepat setelah winter
solstice, hari pertama musim dingin (winter), juga merupakan siang hari
terpendek dan malam hari terpanjang sepanjang tahun. Solstice berarti “sun
standing still”, matahari tetap berdiri, untuk menyatakan bahwa musim dingin
tidaklah selamanya, hidup terus berlangsung, suatu undangan untuk tetap dalam
semangat yang baik.
Orang-orang
Kristen pada masa itu menyamarkan perayaan winter solstice. Pada saat
orang-orang Romawi dengan meriah merayakan Saturnalia, maka orang-orang Kristen
berkumpul bersama di dalam sebuah rumah bersekutu dan mengadakan kebaktian
untuk merayakan kelahiran Yesus.
Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan
masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan
berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari)
dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan
menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan, Pertama,
hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang
menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu
sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat
patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama Katolik pada abad
ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah
prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin
dengan agama panganisme politheisme nenek moyang.
Nah,
menurut Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai
berikut:
"Christmas…It
was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of
the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the
death of remarkable persons rather than their birth…" (The
"Communion," which is instituted by New Testament Bible authority, is
a memorial of the death of Christ.) "…A feast was established in memory of
this event (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the
Western Church ordered it to be celebrated forever on the day of the old Roman
feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth
existed."
Yang intinya Perayaan
Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad
keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat
Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta
bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab
tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan
oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Menurut saya memperingati hari kelahiran Jesus memang
diperlukan. Sebuah tanggal hanyalah sebagai symbol saja. Lebih dari itu yang
terpenting bukan bagaimana merayakannya. Dengan pesta, hura-hura atau segala
sesuatu yang baru. Melainkan bagaimana cara kita memaknai tentang kelahiran
Jesus tersebut.
so.. selama 20 tahun ga pernah ke gereja atau ke gereja tp ga dengerin khotbahnya? hahha
ReplyDeletelalu apa masalahnya ?
ReplyDeletekalau Natal atau kelahiran yesus kristus bukan tanggal 25 desember.. lalu kenapa ???, apa masalah nya .? apa ada tanggal lain ?
ReplyDeleteapa jadi dosa, atau merugikan orang kalau natal diperingati tanggal 25 desember?? hahaha goblok amat anda.. kayak islam saja yang selalu mempermasalahkan hal yang bukan merupakan masalah bagi Tuhan atau manusia.
Kalau anda tau ada tanggal yang lain mengenai natal/kelahiran Yesus, baru pantas ngomong tanggal 25 desember bukan hari kelahiran Yesus…. Ada tanggal lain nggak ?
Kalau pun asal mulanya tanggal 25 desember itu adalah tanggal pemujaan dewa.
Terus kenapa ? kalau hari kelahiran yesus juga ditetapkan tanggal segitu ? toh yang diperingati hari kelahiran yesusnya, bukan pemujaan dewa dewa nya ! hahaha... mempersulit pemikiran keyakinan untuk hal tidak penting...
hehehe komentar anda seperti ababil ya... hehehe mbok ya dibaca dulu secara seksama apa isi tulisan saya. apa ada disitu tersirat saya mengatakan itu dosa? merugikan orang???? hati2 ya dalam berkomentar, karena itu menandakan IQ anda juga lho.. terimakasih......
ReplyDeletejadi nggak ada masalah kan ??, maka jangan mengisi pemikiran orang lain dengan segala macam hal yang nggak ada guna, nggak usah nulis berita yang mempengaruhi pemikiran orang.
Deletecari cari polemik doang namanya.. supaya diketawain umat agama lain ya !? !!