Pekerja
Seks Tak Komersial
Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.
Ungkapan ini mungkin cocok untuk seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang saya
temui beberapa hari yang lalu. Ini kisah nyata, beberapa hari yang lalu saya
mampir ke sebuah warung sederhana. Tujuan awalnya sih cuma berteduh dari hujan,
tapi kemudian akhirnya saya memesan sebuah minuman hangat. Masih sore sih saat
itu, baru sekitar pukul 7 malam.
Saat menikmati kopi saya, tiba –
tiba pandangan saya disita oleh dua orang wanita yang tiba-tiba datang dan
duduk di samping saya. Dia dan temannya sangat cerewet dan centil. Saya
menggigit sendok minum saya sambil menahan tawa. “ hello,,, tahun berapa
sekarang kok masih ada orang berpenampilan kaya gini.” Ucap hati saya. Saya
berusaha cuek dan tidak melihat ke arah kanan. Karena setiap saya mengarahkan
pandangan pada dua orang wanita ini, saat itulah rasanya saya ingin tertawa.
Dan saat itu juga saya harus menahan tawa saya karena tidak mungkin saya
mengabarkan pada semua yang ada disitu bahwa saya tertawa karena dandanan norak
orang di dekat saya ini.
Saya melirik sekali lagi, wanita
berkulit gelap ini tampak aneh dengan rambutnya yang dicat pirang kekuningan.
Sangat kontras dengan warna kulitnya. Dengan highells model selop seperti punya
ibu saya yang dulu dikenakannya untuk arisan pada saat saya masih SD, hotpans yang dia kenakan adalah pans yang benar-benar hot. Bagaimana tidak? panjangnya cuma
satu jengkal tangan anak SD. Ikat pinggang’nya berwarna pink mencolok, dan kaos
warna hijau ‘stabillo’ dengan tulisan
besar berwarna oranye “HELL VIRGINITY”
Saya berusaha tak memperdulikannya
dan melanjutkan makan. Sedangkan kedua cewek yang kira-kira umurnya 3tahun di
atas saya ini dengan heboh dan cerewet bercerita dan menggosip. Mungkin mereka
ini layak disebut ‘alay’. Saya yang
duduk hanya berjarak kira-kira dua jengkal darinya, mau tak mau mendengar
cerita yang dia lontarkan pada temannya dengan suaranya yang keras dan terkesan
urakan itu.
Awalnya saya tak memperdulikan
ocehannya dan masih berfokus pada cangkir di depan saya. Namun, beberapa saat
setelah itu, obrolan dua orang ini membuat saya tercengang.
“
Eh, aku belum dibayar tadi!!!” pekik wanita berdandan ‘aneh’ di samping saya.
Temannya tak kalah kaget dan lebay menanggapi. “ Hah, aduh,,kok bisa sih? Kok
bisa kamu lupa cyin?? Trus gimana? Itu langganan atau bukan cyin?” (*tulisan cin sengaja saya tulis cyin karena
orang itu memang mengucapkannya begitu).
“
Ya udahlah gapapa, orangnya masih muda, lumayan cakep lagi. Hihihihi” ujar
wanita samping saya dengan centil.
Dan saya sekarang baru yakin kalo
dua makhluk aneh di dekat saya ini adalah kupu-kupu malam. Atau lebih tepatnya
kupu-kupu sore. Ya, karena masih jam segini tapi mereka sudah melanglang buana.
Saya masih berusaha pura – pura tak mendengar dan mengacuhkannya. Mereka masih
mengobrol dengan topik ‘pembayaran’ tadi. Dan saat saya selesai menyantap
pesanan, mereka nampaknya juga sudah selesai dan hendak pulang.
“
Kamu yang bayar dulu ya cyin, aku ga ada uang kecil. “ ucap yang seorang tadi.
Si wanita ‘aneh’ sebelah saya meng-iyakan dan segera menjelajahi isi tasnya
beberapa saat.
“
Loh, dompetku mana!!!!! Kok ga ada!!!!!” teriaknya dengan wajah panik atau
mungkin bagi saya lebih mirip dengan ekspresi orang yang menahan lapar.
“ Kamu nyuri dompetku ya!” Teriaknya
pada temannya.
“ Enggak mungkin lah!” temannya tak
kalah berteriak.
“ Tadi ada! Kok sekarang ga ada!!!
Coba buka tas sama baju kamu! “
Tentu saja yang dituduh tidak terima
menerima perlakuan itu. “ Ngawur!!! Jelek-jelek gini aku ga pernah ‘ngutil’ cyin. Nih geledah saja !”
ucapnya sambil menyodorkan dadanya yang hehehe, besar sih.
Wanita samping saya ini terdiam
sejenak, tampak sedang memikirkan sesuatu. Sedangkan temannya membayar.
“ Kaya’nya dompetku diambil yang
tadi deh!!!! Sialan !!! udah make gratisan!!! Nyuri dompetku lagi!!!”
Mereka berlalu, dan saya hanya bisa
menahan tawa hingga hampir menangis. Saat saya melihat sekeliling, saya
mendapati orang-orang dan penjual juga sedang berekspresi sama seperti saya.
Hehehe....
lucu begoin isi ceritanya
ReplyDeletemenarik dibaca tulisannya gan
ReplyDeletesukses blognya gan
ReplyDelete