Friday 21 October 2011

MONOLOG'KU UNTUK TUHAN


Monolog’ku Untuk Tuhan
by: agneshia christa

Tuhan selalu setia memberikan pagi di setiap penghujung malam.
Selalu memberikan pelangi di setiap akhir hujan.
Selalu memberik kita jawaban di setiap doa kita.
Tapi tak jarang Dia membuat kita tersudut dengan “takdir”nya
Membuat kita bingung dengan ragasia-Nya yang menjadi jalan hidup kita
Membuat kita sedih dan kacau dengan masalah yang ada
            Saya berdoa dengan cara saya, dengan agama yang sudah saya peluk sejak saya belum lahir. Ketika banyak yang bilang bahwa berdoa adalah ‘saat’ kita bercakap – cakap dengan Tuhan, saya sedikit sangsi.
Bercakap-cakap?????
Bukankah bercakap – cakap adalah sebuah komunikasi dua arah? Dimana ada saat mendengar, dan menjawab. Dimana kedua belah pihak salah menyampaikan pesan.
Tapi doa?
Kita hanya bicara, Tuhan mendengar, namun tentunya Tuhan menjawabnya dengan “takdir” yang kita temui di lain waktu.  Jadi tidak salah jika saya mengatakan bahwa Doa adalah sebuah monolog untuk Tuhan.

Dan ketika saya mengirimkan monolog untuk Tuhan;
Tuhan, terimakasih untuk nyawa dan hidup ini
Terimakasih atas nafas yang secara cuma-cuma dapat saya nikmati
Terimakasih atas orang-orang dan pengalaman dalam hidupku
Terimakasih atas masalah yang memaksaku untuk berdiri
Terimakasih atas relasi-Mu denganku yang tak pernah terputus
Terimakasih telah mengizinkanku melaksanakan karyaMu di atas bumi
Terimakasih atas kepercayaanMu, bahkan saat aku tak percaya
Terimakasih atas kesempatan mencintai diriku dan sesama
Terimakasih atas kemampuan memaafkan
Terimakasih atas inspirasi yang menyemangati jiwaku
Terimakasih atas diriku apa adanya
Terimakasih atas alam dan sesama ini
Terimakasih atas pemikiran ini
Terimakasih untuk hati yang masih bisa bahagia
Terimakasih untuk semua
Terimakasih Tuhan

            Namun tak jarang saya mendengar orang-orang berdoa meminta segala sesuatu dengan lancarnya tanpa instropeksi dan syukur.
            Satu yang saya pertanyakan:
MEREKA ITU BERDOA ATAU MENYURUH TUHAN?????

5 comments:

  1. Terima Kasih Tuhan telah diberi kesempatan membaca Blog ini sehinngga aku sadar untuk berhenti menyuruhMU ., Selalu bercakap2 .

    ReplyDelete
  2. ucapan yang seharusnya kau katakan yaitu... Bersyukur..

    ReplyDelete